Paniai, DEIYAI WIYAI NEWS - Perekrutan PPD Kabupaten Paniai, Masyarakat dan Peserta yang ikut tes tertulis (Uji Kompetensi) menilai terjadi kekeliruan dan kesalahan sehingga masyarakat melakukan pemalakan dan demo dihalaman Kantor KPU Kabupaten Paniai (11/05/2024) dan meminta pertanggung jawaban.
Demo protes dilakukan oleh masyarakat di kantor KPU itu sebab adanya kejanggalan dan kekeliruan dalam pelaksanaan Tes Uji Kompetensi (tertulis) pada hari Jumat (10/05). Sehingga masyarakat meminta agar PPD setiap distrik yang pernah terjadi masalah yang anarkis harus ditidak ikut sertakan dalam tes perekrutan ini.
Buktinya PPD lama di tingkat Distrik dari Pugodagi 5 orang itu masyarakat datang dan telah diusir oleh masyarakat itu sendiri dan dikeluarkan dari tempat tes yang dilaksanakan SMK Negeri 1 Paniai agar tidak diikut sertakan.
Seorang peserta yang ikut tes Uji Kompetensi berinisial DK mengatakan ketika dihubungi lewat WA "Kemarin pada tes uji kompetensi kita lihat PPD yang lama masih ada sehingga dari distrik lain dikasih pulangkan PPD lama kemudian tidak di ikutkan di tahapan ini."
"Sedangkan di Distrik Muye dengan Distrik Paniai Barat, kita sudah ajukan dan masukan pengaduan ke kantor KPU untuk tidak boleh dilanjutkan dan dinaikkan nama-nama yang ada dalam pengaduan ini termasuk PPD lama tidak diikutsertakan, namun tidak diindahkan." Tambahnya
"Kemudian kemarin ketika hasil dikeluarkan nama mereka yang dicantum nomor 1 sedangkan yang lain di nyatakan tidak lulus. Dan yang tidak ikut pun di kasih lulus itu yang tadi kita demo sekaligus mempertanyakan KPU memakai aturan apa. Sehingga yang tidak ikut tes bisa diluluskan". Tambahnya
"PPD lama mereka punya kapasitas apa padahal mereka menggunakan ijazah scan sedangkan banyak sarjana-sarjana yang punya ijasa asli tidak diluluskan". Tutupnya
Masyarakat menilai KPU Paniai tidak menanggapi aspirasi masyarakat dengan baik. Kemudian tanggapan KPU terakhir bahwa nanti kita akan bandingkan mereka PPD lama, jadi nanti ikut tes wawancara.
Masyarakat menyampaikan jika dalam tes wawancara ini mereka masih dan mengizinkan untuk ikut tes berikutnya berarti kami akan melakukan demo besar-besaran.
Reporter: Jhon Minggus Keiya
Editor: -
