Mapia, DEIYAI WIYAI NEWS - Pernyataan sikap keras oleh pemuda wilayah mapia menyatakan, "Kehadiran Pos Militer di Wilayah Meepago Mapia Esensinya Sangat Berbahaya Bagi Rakyat Setempat. Pemuda - Pemudi yang seasal dari Wilayah Mapia dengan tegas menyatakan untuk menolak membangun pos Militer baik pos Polisi maupun pos Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah ini.
Hal itu disampaikan oleh ketua PRD wilayah Mapia Yeti Tagi kepada wartawan DEIYAI WIYAI NEWS melalui pesan elektronik pada hari kamis, 18 Juli tahun 2024.
Kepada TNI dan Polri stop melakukan pendekatan melalui pemerintah Distrik, melalui Gereja dan melalui sekolah.
Rakyat Mapia bisa hidup tanpa kehadiran pos militer sejak dahulu kalah maka kami lahirkan beberapa pernyataan sikap keras sebagai berikut.
- Berhenti bangun pos TNI pos polisi dan pos BRIMOB di Distrik Mapia kampung bomomani kampung bonakunu kampung dawaikunu kampung Gopouya kampung Ugida dan kampung Abaimaida.
- Kami pemuda dan pemudi Mapia katakan berhenti operasi emas di wakia sukikai selatan melalui PT zomlion Heavin Industrian yang merusak alam Mapia. dan rencana masuk PT blok weiland Dimapia.
- Kami pemuda dan pemudi Mapia mendesak kepada Bupati Nabire Mesak Magai S. Ip bahwa segera tarik surat izin PT ADIKSARIWANA PERKASA NABIRE BARU tanam kelapa sawit di wami.
- kami pemuda dan pemudi Mapia desak kepada pemerintah segera berhenti bangun jalan sp 4 detapa menuju timeepa dan jalan lingkar Mapia menuju Abou dan toubaikebo.
- kami pemuda dan pemudi Mapia warning keras kepada perusahan jalan aspal sepanjang jalan Nabire sampai dogiyai segera bubar setiap Kem perusahan yang ada.
- Kami pemuda dan pemudi Mapia menyatakan sikap keras bahwa garap emas MR Lin yang operasi emas sepanjang magauwo segera hentikan.
- Kami pemuda dan pemudi Mapia katakan bahwa hentikan pemekarang DOP wilayah Mapia.
- kami pemuda dan pemudi Mapia katakan bahwa Pedagan kios dilarang bangun kembali kios di bomomani Mapia.
- kami pemuda dan pemudi Mapia menyatakan bahwa TNI PORLI Mapia hentikan bangun pendekatan militer lewat sekolah gereja dan pemerintah.
Inilah pernyataan sikap kami yang kami keluarkan dengan tegas untuk menolak tuturnya
Penulis: Musa Boma
Editor : Jhon Minggus Keiya