Jayapura, DEIYAI WIYAI NEWS - Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Gereja Katolik Se-Tanah Papua telah mengeluarkan seruan pastoral mendesak perlindungan bagi masyarakat asli Papua di berbagai bidang kehidupan. Seruan ini dikeluarkan pada Jumat, 23 Agustus 2024, oleh lima SKP/SKPKC di Tanah Papua, termasuk SKPKC Fransiskan Papua, SKP Keuskupan Agats, SKP Keuskupan Timika, SKPKC OSA Christus Totus Papua, dan KPKC Keuskupan Jayapura.
Seruan ini menekankan peran penting Gereja sebagai mitra pemerintah dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang advokasi bagi masyarakat yang terpinggirkan. SKP Se-Tanah Papua mencatat beberapa isu yang memprihatinkan di Papua, meliputi kekerasan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Kekerasan yang Terstruktur: SKP menyoroti transformasi kekerasan di Papua dari insiden sporadis menjadi sistem yang terstruktur dan berkelanjutan. Kekerasan fisik telah bergeser menjadi luka psikologis akibat tindakan sistematis di berbagai sektor kehidupan. Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan di Papua bukan hanya masalah keamanan, tetapi juga masalah kemanusiaan yang kompleks.
Strategi Penguasaan Politik: Dalam bidang politik, SKP mencatat strategi penguasaan politik di Papua yang ditandai dengan militerisasi, pembelahan internal, manipulasi politik, peningkatan migrasi, dan penciptaan konflik horisontal. Strategi ini bertujuan untuk melemahkan gerakan perlawanan dan mengendalikan lembaga-lembaga perwakilan di Papua.
Eksploitasi Sumber Daya Alam: SKP juga menyoroti eksploitasi sumber daya alam di Papua yang tak terkendali, terutama deforestasi dan perampasan tanah adat. Hal ini telah memicu kampanye global 'All Eyes on Papua', yang bertujuan untuk menarik perhatian dunia terhadap krisis lingkungan dan sosial yang dihadapi masyarakat adat.
Peran Gereja: Seruan pastoral ini menekankan peran Gereja sebagai suara bagi masyarakat yang terpinggirkan, memperjuangkan hak-hak mereka, dan mengawasi kebijakan pemerintah. Gereja juga memiliki pengaruh besar di masyarakat Papua, dengan mayoritas penduduk beragama Kristen.
Seruan ini merupakan refleksi dari keprihatinan Gereja Katolik terhadap situasi yang dihadapi masyarakat asli Papua. Gereja menyerukan kepada negara dan berbagai pihak untuk mengambil langkah nyata dalam melindungi hak-hak dan kesejahteraan masyarakat asli Papua.
Penulis: Ernest Pugiye