Dogiyai, DEIYAI WIYAI NEWS - Mimbar Bebas yang digaungkan oleh Pelajar Mahasiswa Simapitowa se-Indonesia sukses digelar pada Jumat (09/08/2024) di Lapangan Gelardus Tigi Bomomani, Simapitowa. Acara yang dikoordinatori oleh Emelianus Wakei ini berhasil menghimpun berbagai elemen masyarakat, termasuk dukungan kuat dari Kepala Distrik Mapia, Yohanes Butu.
Mimbar Bebas ini menjadi wadah bagi masyarakat Simapitowa untuk menyuarakan keprihatinan terhadap ancaman eksploitasi sumber daya alam dan manusia di wilayah mereka.
"Hutan adat adalah mama kehidupan. Kita harus menjaga dan melestarikan hutan ini untuk generasi mendatang," tegas Camat Butu dalam sambutannya.
Pesan tersebut menjadi benang merah dalam Mimbar Bebas ini. Para pembicara dan peserta diskusi secara aktif membahas berbagai isu terkait pelestarian hutan adat, mulai dari ancaman perambahan hutan, eksploitasi sumber daya alam, hingga pentingnya menjaga kearifan lokal dan budaya masyarakat Simapitowa.
"Mimbar Bebas ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi menjadi momentum bagi kita untuk bersatu dalam menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat," ujar Emelianus Wakei, Koordinator Mimbar Bebas.
Acara ini diwarnai dengan berbagai kegiatan, seperti orasi, diskusi, puisi, dan lagu yang mengangkat tema pelestarian alam dan budaya Simapitowa. Suasana penuh semangat dan antusiasme mewarnai Mimbar Bebas ini, menunjukkan kepedulian dan komitmen masyarakat Simapitowa untuk menjaga kelestarian alam dan budaya mereka.
Keberhasilan Mimbar Bebas ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat Simapitowa untuk bersinergi dan bersama-sama menjaga kelestarian alam dan budaya mereka.
"Semoga Mimbar Bebas ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam dan budaya," tutup Camat Butu.
Reporter: Ernest Pugiye
