Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

8 Organisasi Sipil Front Rakyat Papua (FRP) Memperingati hari Aneksasi Bangsa Papua 1 Mei 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | Mei 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-16T14:56:50Z

(Foto para demontran FRP ketika dihadang oleh Polisi)

Manokwari, DEIYAI WIYAI NEWS - Hari ini 8 Organisasi Sipil yang tergabung di dalam Front Rakyat Papua [FRP] bersama mahasiswa dan rakyat Papua melakukan demonstrasi damai memperingati 61 tahun Aneksasi Bangsa Papua 1 Mei 1963 pada hari rabu, (01/05/2024) di Manokwari, Papua Barat. 

Demonstrasi damai ini dilakukan di tiga titik yakni depan Asrama Mahasiswa Mansinam, Kantor Lurah Amban, dan Depan gerbang Kampus Universitas Papua dengan mengusung tema  Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri " Papua Darurat Militer".


Kronologis Penghadangan Masa aksi Oleh Aparat Kepolisian : 


Pukul 07.25 WPB Masa Aksi mulai keluar dengan membawa atribut aksi seperti, Pamplet, Megaphone, Speaker, Tali Rafiah dan Bendera Komite Nasional Papua Barat [KNPB]


Pukul 07. 38 WPB Massa aksi tiba di titik kumpul, memasang tali komando dan mulai berorasi sambil akomodir massa.


Pukul 08. 15 WPB massa aksi pada titik kumpul depan asrama mahasiswa mulai bergerak  menuju ke tujuan aksi sambil iringi  yel-yel Kami bukan merah putih, Indonesia Jaman Ini bunuh - bunuh orang dan sambil orasi jalan.


Pukul 08. 25 WPB 1 buah mobil polisi, 2 buah water Canon, 1 mobil patroli, 1 buah truk polisi dan 1 buah mobil berisi anggota polisi sekitar 3 kompi, Bin/Bais, Intel dan polisi berjumlah 100 lebih mengambil posisi untuk menghadang massa aksi di tugu makalo.


Pukul 09. 15 WPB  1 buah water Canon/ mobil pembatas dan polisi menghadang massa aksi di tengah badan jalan sebelum negosiator bernegosiasi dengan pihak keamanan.


Pukul 09. 20 WPB massa aksi dari titik kumpul depan lurah Amban datang dan bergabung dengan massa aksi depan asrama mahasiswa mansinam di tugu Makalo.


Pukul 09. 43 WPB massa aksi maju sekitar 5 meter dan pihak keamanan menghadang sampai negosiator dan massa aksi beradu mulut dengan pihak keamanan. Pihak keamanan tidak mengijinkan aksi long March. Massa aksi diminta menyampaikan aspirasi dengan menggunakan transportasi pihak yang disiapkan keamanan ke tujuan aksi karena long March menganggu aktivitas lalu lintas. Pihak keamanan negosiasi dengan negosiator massa aksi. Akhirnya Tidak saling terima dan massa aksi duduki di badan jalan.


Pukul 11. 04 WPB pihak keamanan menghadirkan DPR PB dan meminta menyampaikan aspirasi di tempat penghadangan namun tidak saling terima dan massa duduk kembali dengan tujuan harus melakukan aksi long March sampaikan aspirasi di kantor DPR PB.


Pukul 12. 05 WPB koordinator aksi mengarahkan massa aksi tenang dan menyampaikan pandangan politik dari setiap organisasi sipil, Mahasiswa, Rakyat Pejuang, Tani, dan Nelayan.


Akhirnya, Pukul 12. 45 WPB Koordinator aksi membacakan pernyataan sikap Front Rakyat Papua di Mnukwar



Dalam aksi demontrasi Damai ini ada 8 poin penyataan sikap yang di sampaikan:


1. Tidak sah semua klaim yang dibuat oleh pemerintah Indonesia mengenal status tanah Papua sebagai bagian integral dari NKRI karena tidak memiliki bukti-bukti sejarah yang otentik, murni dan sejati dan bahwa bangsa Papua Barat telah sungguh-sungguh memiliki kedaulatan s bagai suatu bangsa yang merdeka sederajat dengan bangsa-bangsa lain di muka bumi sejak tanggal 1 Desember 1961.


2. Rakyat West Papua secara tegas menolak hasil pepera 1969 karena dilakukan atas dasar New York Agreement yang cacat moral dan cacat hukum dilaksanakan dalam suasana penindasan diluar batas-batas perikemanusiaan, peniadaan gak dan kebebasan berpendapat bangsa Papua, dan dilakukan dengan gara-gara yang represif dan tidak demokratis.


3. Bangsa Papua mempunyai hak untuk menentukan masa depan kami untuk menentukan nasib sendiri, merdeka dan berdaulat secara politik, hukum dan ekonomi. 


4. West Papua zona darurat militer. Segera hentikan operasi militer di West Papua dan tarik militer organik dan non organik dari West Papua.


5. TPNPB (West Papua) dan TNI/POLRI (Indonesia). Segera lakukan gencatan senjata demi mewujudkan perundingan politik yang dimediasi oleh pihak ketiga yang netral.


6. Indonesia segera buka akses terhadap jurnalis internasional masuk di West Papua. 


7. Indonesia segera menepati janjinya kepada Ketua Dewan HAM PBB di Jakarta memberikan akses kunjungan Dewan HAM PBB di West Papua. 


8. 1 Mei sebagai Hari Buruh Sedunia, kami Bangsa Papua mendukung perjuangan kaum buruh di Indonesia maupun di seluruh dunia.


Usai membacakan pernyataan sikap aspirasi politik langsung serahkan kepada ULMWP sebagai rumah bangsa papua. Sehingga aspirasi itu diserahkan kepada  pengurus KNPB pusat diterima langsung oleh ketua satu KNPBN pusat warpo wetipo.




Sumber Berita

Editor: Jhon Minggus Keiya

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update