Jayapura, DEIYAI WIYAI NEWS - Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, bersama Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Cenderawasi, (BEM FISIP HI UNCEN) membantah sebuah statement yang diucapkan oleh seorang akademisi UNCEN, Jayapura (10/03/2025).
Pernyataan yang dibantah oleh BEM dan Mahasiswa HI ini adalah sebuah statement yang dianggap diskriminatif terhadap mahasiswa dan pelajar Papua oleh bapak Marinus Mesak Yaung, ketika menanggapi soal penolakan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan oleh pelajar Papua.
"Pernyataan bapak Marinus Mesak Yaung sebagai seorang akademisi kami menilai terkesan terlalu diskriminatif dan amoral, oleh sebab itu kami tahu bahwa bapak seorang akademisi seharusnya berpikir harus netral. Seharusnya beliau bisa menimbang dari dua sisi lalu keluarkan pernyaataan." Sanggah mahasiswa FISIP
Mahasiswa HI - FISIP tidak menerima perkataan bapak Yaung ini. Sebab, mereka merasa bagian dari pada korban pendidikan ulah apatisme beliau. Kemudian, tidak pernah diberikan mata kuliah dan beliau memblokir nomor whatsapp mahasiswanya.
"Kami yang terkesan tidak menerima apa yang bapak Marius M Yaung nyatakan di berbagai media masa. Maka dari itu, kami membantah dan membenarkan bahwa kami mahasiswa UNCEN-FISIP dan juga mahasiswa pada jurusan hubungan internasional, tidak menerima perkataan bapak. Karena kami juga bagian korban pendidikan ulah dari pada apatisme bapak Marinus Yaung. Ujar BEM FISIP dan Mahasiswa HI
"Jadi apa yang bapak sampaikan tentang pendidikan harus netral saja, bapak tidak pernah kasih materi mata kuliahnya dengan baik, tetapi justru bapak memblokir nomor whatsapp mahasiswa dan sebagainya." Tegas Mahasiswa
Pernyataan Sikap BEM dan Mahasiswa Hubungan Internasional UNCEN
Kami pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa serta mahasiswa jurusan Hubungan Internasional sebagai anak didik dari bapak Marinus Mezak Yaung menegaskan atau menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Bapak akademisi Marius Mesak Yaung segara bertanggung jawab atas pernyataan senonoh yang di kasih keluar di beberapa media sosial terkait status pendidikan pelajar dan mahasiswa yang berhubung dengan kelompok separatis itu tidak benar.
2. Pelajar dan mahasiwa di papua tidak membutuhkan makanan gratis tapi mereka butuh pendidikan yang gratis, demokratis dan kritis demi memajuhkan sebuah bangsa.
3. Bapak Marius Yaung juga menyampaikan bahwa pendidikan harus berjalan netral tapi bapak sendiri saja sebagai tenaga pengajar di UNCEN saja kerja tidak becus.
4. Bapak akademisi Marinus Mezak Yaung stop jadikan status akademisi sebagai ajang cari popularitas
5. Kami mendesak bapak Yaung jelaskan dan menunjukan kerja sama antar mahasiswa dan kelompok separatis jika punya data.
6. Kami juga menilai bapak apatis terhadap proses perkuliahan namun bapak bicara tentang pendidikan seakan bapak punya kontribusi besar.
Demikian pernyataan sikap kami Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan mahasiswa Hubungan Internasional (HI) pada Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Cenderawasih (UNCEN) Jayapura.