Kabut pegunungan Intan Jaya berseru
dentum senjata jadi nyanyian pilu
di balik rimba dan bukit membiru
berbaris pasukan, tak kenal lesu.
Kodap XIII Kegepa Nipo Paniai, nyala jiwa merdeka
di bawah panji, setia tak terbantah
Osea Satu Boma, pemimpin yang peka
menggenggam harapan dalam bara darah.
Langkah mereka menyatu dengan tanah
dengan leluhur yang dijarah sejarah
setiap peluru bukan hanya amarah
tapi jeritan bagi dunia yang tak ramah.
Di medan perang, sunyi menari luka
awan menyaksikan nyali tak terperdaya
hujan peluru, hujan doa pun merata
demi anak cucu bebas dari derita.
Wahai bintang-bintang di langit pagi
catatlah nama-nama yang berjuang berani
mereka bukan hanya bayang dalam sepi
tapi api perjuangan yang abadi di bumi.
Intan Jaya, April tak akan sunyi
selama suara rakyat belum dimengerti.