Intan Jaya, DEIYAI WIYAI NEWS - Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, kembali memanas. Kontak senjata antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terjadi pada Selasa, 13 Mei 2025, di Distrik Hitadipa, menelan korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil.
Menurut laporan dari warga setempat dan sumber gereja lokal, sekitar jam 4-5 subuh, Tentara Negara Indonesia (TNI) memasuki di beberapa kampung yaitu; Kamp. Titigi, Kamp. Ndugusiga, Kamp. Jaindapa, Kamp. Sugapa lama dan Kamp. Zanamba. Kemudia TNI melakukan penyisiran dan penembakan secara brutal terhadap warga setempat. Insiden tersebut mengakibatkan tiga warga sipil meninggal dunia. Mereka adalah:
1. Ruben Wandagau, Kepala Kampung Hitadipa
2. Elisa Wandagau, seorang hamba Tuhan
3. Mama Marga Tapani (Mono), warga setempat
Pada saat evakuasi warga korban oleh keluarga dan warga TKP pada tanggal 13/05, tiga orang dinyatakan hilang. Kini, ketiga korban ini ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa pada hari kamis tanggal 15/05. Ketiga jenazah di evakuasi ke kampung Sugapa Lama dan disemayamkan.
Selain itu, empat warga lainnya mengalami luka-luka:
1. Mama Junite Zanambani, istri dari Emotianus Yegeseni, mengalami luka tembak di lengan dan saat ini telah dievakuasi ke kantor Klasis Hitadipa untuk mendapat pertolongan.
2. Minus Yegeseni, anak berusia lima tahun dari pasangan Junite dan Emotianus, mengalami luka pada telinga. Ia segera dibawa oleh ayahnya ke rumah sakit di Sugapa, ibu kota Intan Jaya.
3. Nopen Wandagau, warga yang terkena luka tembak di tangan, juga diamankan di kantor Klasis Hitadipa.
4. Seorang mama Marga (belum diketahui nama lengkapnya), turut diamankan di tempat yang sama.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak aparat keamanan maupun dari TPNPB terkait kronologi lengkap kejadian tersebut. Namun, masyarakat sipil kembali menjadi korban di tengah konflik bersenjata yang berkepanjangan di wilayah ini.
Kantor Klasis Hitadipa saat ini menjadi tempat pengungsian dan penanganan awal bagi para korban. Masyarakat setempat menyuarakan keprihatinan dan menyerukan adanya perlindungan terhadap warga sipil serta penyelidikan independen atas kejadian ini.
Situasi di Intan Jaya masih mencekam, dan banyak warga memilih mengungsi ke lokasi yang dianggap lebih aman. Pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan diharapkan segera turun tangan memberikan bantuan medis, psikososial, dan perlindungan bagi warga terdampak.