Sentani, DEIYAI WIYAI NEWS - Suasana sempat memanas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari, Kabupaten Jayapura, Kamis (29/5/2025) malam, setelah keluarga pasien diduga mengamuk akibat lambatnya penanganan medis terhadap anggota keluarga mereka yang dalam kondisi darurat.
Dalam video yang beredar di media sosial Facebook (https://www.facebook.com/share/1apQzU1VyG/), keluarga korban terlihat meluapkan emosi terhadap petugas rumah sakit. Mereka menuding pihak IGD tidak segera memberikan pertolongan karena alasan administrasi yang belum diselesaikan.
Menurut keterangan saksi mata, pasien datang menggunakan mobil pribadi sekitar pukul 22.29 WIT dalam kondisi kritis. Namun, menurut pihak keluarga, petugas medis tidak langsung memberikan pertolongan karena meminta agar biaya administrasi diselesaikan terlebih dahulu.
"Sebelum sempat diturunkan dari mobil untuk mendapat perawatan, pasien akhirnya meninggal dunia," ujar salah satu anggota keluarga dalam unggahan media sosial yang viral tersebut.
Pihak Kepolisian Resor Jayapura dilaporkan telah datang ke lokasi untuk mengamankan situasi dan menenangkan pihak keluarga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari manajemen RSUD Yowari terkait kejadian tersebut.
Unggahan video tersebut menuai banyak komentar dari warganet. Sebagian besar menyayangkan sikap rumah sakit yang dianggap lebih mementingkan administrasi dibanding keselamatan pasien.
"Pasien gawat darurat seharusnya ditolong dulu. Administrasi bisa menyusul," tulis salah satu pengguna Facebook.
Komentar serupa juga disampaikan warganet lainnya yang meminta pemerintah melakukan evaluasi terhadap pelayanan rumah sakit, khususnya di bagian IGD.
Kejadian ini memicu diskusi publik mengenai pentingnya penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam pelayanan medis, terutama di unit gawat darurat di mana kecepatan dan ketepatan penanganan sangat menentukan keselamatan pasien.
