Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Mahasiswa dan Warga Paniai Gelar Aksi Damai Tolak Pemekaran DOB dan Eksploitasi SDA di Papua Tengah

Jumat, 11 Juli 2025 | Juli 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-11T13:51:12Z
(... Ketua DPRD Kabupaten Paniai, Hengki Ogetai, ST menerima aspirasi mahasiswa dan masyarakat Paniai | Dokumentasi Dianus You untuk DEIYAI WIYAI NEWS.COM]


Paniai, DEIYAI WIYAI NEWS - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa/i Se-Indonesia Kabupaten Paniai (SMI-KP) menggelar aksi demonstrasi damai menolak rencana pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Jumat (11/7/2025). 


Aksi ini berlangsung di halaman kantor DPRD Kabupaten Paniai. Yang diisi dengan beberapa aksi seperti pembentangan spanduk penolakan,  berorasi, serta pembacaan pernyataan sikap.


Mahasiswa dalam orasi-orasi yang diutarakan berbunyi, rencana pembentukan DOB di wilayah Delama Jaya (Distrik Paniai Timur) dan Paniai Barat tidak melalui proses yang partisipatif, mengabaikan aspirasi masyarakat, dan berpotensi memperparah konflik sosial serta eksploitasi sumber daya alam di tanah Papua.


Massa juga menyuarakan penolakan terhadap tambang ilegal dan proyek wisata berbasis adat yang dijalankan tanpa dialog dengan masyarakat. Mereka menilai, pembentukan DOB dan masuknya perusahaan lebih didorong oleh kepentingan elite politik nasional dan segelintir elite lokal, bukan demi kesejahteraan masyarakat.


Aksi demo damai hari ini di padati oleh antusias dari para Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat untuk menyalurkan aspirasi melalui orasi-orasinya. Sehingga semua berjalan dengan baik dan lancar.


Ketua DPRD beserta anggota DPRD kabupaten Paniai hadir ditengah mahasiswa/i dan masyarakat untuk mendengar dan menerima langsung aspirasi yang menjadi pernyataan sikap mahasiswa dan masyarakat. 


[... Mahasiswa dan Masyarakat memadati kantor DPRD Paniai dan menyampaikan aspirasi melalui orasi | Dokumentasi Dianus You untuk DEIYAI WIYAI NEWS.COM]


PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA SE-INDONESIA ASAL KABUPATEN PANIAI


1. Kami menolak dengan tegas rencana pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Delama Jaya, Paniai Timur, dan kabupaten Paniai Barat di kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. 


Penyebab dampak negatif pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) meliputi beberapa faktor terbesar yaitu: 

- Ketidakmampuan fiskal

- Permasalahan pelayanan public

- Keterbatasan peningkatan kesejateraan

- Kurangnya peningkatan daya saing

- Persempit kapasitas fiskal

- Potensi korupsi

- Perbedaan Kesejateraan

- Konflik sosial

- Kurang kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM)

- Faktor populasi manusia sangat minim ketiga wilayah


Sehingga itu mahasiswa-mahasiswi asal kabupaten Paniai se-Indonesia dengan tegas menolak dan membatalkan proses pembuatan SK definitif, yaitu ketiga pemekaran kabupaten daerah otonomi baru, kabupaten Paniai Timur, ibu kota (Bogobaida), pemekaran kabupaten Delema Jaya Ibu Kota (Duma-Dama), dan kabupaten Paniai Barat ibu kota (Obano).


2. Pemerintah daerah Provinsi Papua Tengah lebih khususnya di kabupaten Paniai, yang sedang direncanakan, untuk masuk 4 (empat) perusahan, yakni: 

- Perusahan Gas Bumi

- Uranium 

- Batu Bara

- Kayu Damal


Untuk menempati di beberapa wilayah lingkungan kabupaten Paniai. Sehingga itu, kami mahasiswa/i melihat secara bersifat intelektual bahwa, penyebab dampak negatif, yang akan muncul, adalah aktivitas ekstraksi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dan tidak memperhatikan aspek lingkungan. 


Oleh Sebab Itu, kami mahasiswa/i se-Indonesia mengimbau kepada pemerintah Provinsi Papua Tengah lebih khususnya Kabupaten Paniai, segera hentikan program perusahaan ekspoloitasi sumber daya alam yang sedang direncanakan.


3. Segerah tarik kembali militer organik dan non organik yang sedang menempati di distrik Bibida kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Dan kami menolak dengan tegas pendoropan militer baik itu internal maupun eksternal di kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.


4. Beberapa pariwisata yang sedang direncanakan oleh pemerintah Provinsi Papua Tengah, daerah kabupaten Paniai, yakni: 

- Pariwisata Dimiya

- Bibida

- Yatougi

- Pemancingan Ikan Bobaigo

- Mogodagi


Kami mahasiswa/i mengetahui, bahwa penyebab dampak negatif pariwisata, terutama yang terkait dengan fotografi dan pemancingan ikan, yakni:

- Aktivitas wisatawan yang tidak bertanggung jawab

- Kerusakan lingkungan

- Keterbatasan sumber daya

- Konflik sosial persaingan

- Penipisan budaya


Sehingga itu kami mahasiswa/i menolak dengan tegas, tidak diperbolehkan membangun pariwisata lingkungan kabupaten Paniai.


5. Pembangunan jalan trans memiliki beberapa dampak negatif, kerusakan lingkungan dan hilangnya tutupan hutan. Selain itu dampak sosial seperti perubahan kebiasaan masyarakat dan hilangnya warisan budaya akibat pembebasan lahan. Peningkatan polusi udara dan kebisingan juga merupakan dampak negatif yang singnifikan yakni, kerusakan lingkungan, hilangnya tutupan hutan, gangguan ekosistem, pencemaran udara dan air, berkurangnya sumber daya alam, dan pemanasan global. 


Dampak Sosial: 

- Perubahan kebiasan masyarakat

- Pembebasan lahan

- Peningkatan harga tanah

- Hilangnya warisan budaya

- Peningkatan kepadatan penduduk

- Kecelakaan


Dampak Ekonomi: 

- Peningkatan biaya

- Pemanfaatan sumber daya alam

- Pencemaran lingkungan


Sebab itu mahasiswa/i se-Indonesia asal kabupaten Paniai, menolak dengan tegas rencana pembongkaran jalan trans: 

- Apuyai Nuju Uwebutu

- Paniai Nuju Intan Jaya

- Boba Nuju Woge

- Makipuga Nuju Dagouto-Pugaida

- Bogaiya Nuju Pugo

- Yawei Nuju Aikai

- Tuguwai Nuju Yagai

- Bibida Nuju Woge

- Debaiye Nuju Kagokadagi

- Tegougi Nuju Geida 

- Bodatadi Nuju Yumatadi

- Namutadi Nuju Baiyabiru


6. Dampak negatif pos kambling (pos ronda) dapat berfariasi, mulai dari kurangnya berpartisipasi warga, kurangnya pemeliharaan, hingga masalah komunikasi dan koordinasi. Selain itu, beberapa perubahan dalam masyarakat seperti semakin banyaknya pekerjaan yang sibuk dan perubahan pola hidup juga bisa mengurangi efektifitas pos kambling. 


Sehingga itu kami mahasiswa-mahasiswi se-Indonesia asal kabupaten Paniai. dengan tegas mengimbau kepada pemerintah Provinsi Papua Tengah, Kabuten Paniai segera tarik kembali 7 pos kamlin yaitu; Pos Depot Air Onai Madi, Pos Sampin Tower, Pos Omtan, Pos Pertigaan Kopo, Pos Terminal Madi, Pos Belakang Terminal dan Pos Depan Lantas.


7. Jaringan 4G bisa di identifikasi dari berbagai aspek penyebab, meliputi: 

- Penggunaan yang berlebihan

- Konten Negatif

- Masalah Keamanan


Dan Kesenjangan digital, yakni: 

- Penggunaan yang berlebihan

- Kecanduan

- Gangguan kesehatan

- Gangguan mental

- Konten negatif

- Pornografi 

- Informasi palsu

- Kekerasan

- Cyberbullying

- Masalah keamanan

- Pencurian data pribadi

- Penipuan online

- Malware kesenjangan digital

- Akses yang tidak merata

- Ketidakmampuan menggunakan teknologi 


Faktor Lain: 

- Tekanan teman sebaya 

- Keterbatasan infrasturuktur 

- Perangkat keras yang using

- Kapasitas bandwidth yang tidak menbackup. 


Sehingga itu kami mahasiswa/i meliahat secara bersifat intelektual bahwa setiap pedalaman yang sangat terpensil ketidakmaupuan menggunakan teknologi sehingga itu akhirnya menjadi berantakan dan lupa beraktifitas. Penyebab pengunaan yang nerlebihan, oleh sebab Itu, pemerintah daerah dengan tegas segerah tarik kembali tower Egeida dan jaringan Tower yang ada di pelosok Paniai.


8. Gubernur Papua Tengah dan Tim Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) stop manipulasi data secara ilegal demi untuk pepentingan individu/pribadi.


9. Segera tuntaskan kasus pelanggaran HAM di  Kabupaten Paniai yang mana tidak pernah diselesaikan secara hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.



Penulis: Dianus You
Editor: Jhon Minggus Keiya
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update