Dogiyai, DEIYAI WIYAI NEWS - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dogiyai, Elias Masaisu Petege, dalam sambutannya pada acara peluncuran Pemilihan Umum (Pemilu) Bupati Dogiyai yang berlangsung di Kantor Bupati, menekankan pentingnya penyelenggaraan pemilu yang demokratis sebagai salah satu indikator utama negara yang demokratis.
Ia menyampaikan bahwa pemilu yang demokratis dapat terwujud apabila para penyelenggara, mulai dari KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga jajaran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), menjalankan tugas dengan prinsip jujur dan adil.
"Pesan dari adik-adik kita melalui teater sudah jelas, bahwa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai harus dilaksanakan dengan jujur dan adil. Ini adalah pesan yang sangat baik bagi kami penyelenggara, baik KPU maupun Bawaslu," ujarnya.
Mengacu pada Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang tahapan dan jadwal pemilihan kepala daerah serta Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024 tentang pencalonan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota, ia menjelaskan bahwa ada dua tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut adalah tahapan persiapan dan tahapan pelaksanaan.
Pada tahapan persiapan, Ketua KPU Dogiyai menyebutkan bahwa pembentukan badan ad hoc sudah dilakukan, termasuk perekrutan PPK, PPS, dan KPPS pada bulan September lalu. Saat ini, pembaruan data penduduk sedang berlangsung, dengan verifikasi faktual untuk bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati yang juga tengah dilaksanakan. Dari lima bakal pasangan calon yang terdaftar, hanya dua pasangan yang lolos verifikasi faktual pertama.
Tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) akan dimulai pada 24 Agustus 2024 dengan pengumuman pendaftaran pasangan bupati dan wakil bupati Dogiyai. Penetapan pasangan calon akan dilakukan pada 22 September 2024, diikuti dengan kampanye. Pencoblosan dijadwalkan pada Rabu, 27 November 2024, dengan penghitungan dan rekapitulasi suara berlangsung dari 27 November hingga 16 Desember 2024.
Ketua KPU Dogiyai menegaskan bahwa pelaksanaan pilkada adalah tanggung jawab berat yang membutuhkan kerja sama dan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, aparat keamanan, tokoh agama, tokoh perempuan, dan pelajar. Ia berharap semua pihak dapat berpartisipasi aktif untuk menyukseskan pemilihan bupati dan wakil bupati yang aman, lancar, dan demokratis, demi masa depan Kabupaten Dogiyai yang lebih baik.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Bupati Dogiyai, Petrus Agapa, menyatakan bahwa peluncuran Pilkada Dogiyai merupakan agenda penting yang harus didukung oleh semua pihak. Ia menekankan bahwa peluncuran ini adalah bagian integral dari agenda nasional, dan pemerintah daerah bersama semua pihak harus bekerja sama untuk menyukseskan pemilihan kepala daerah di semua tingkatan, baik gubernur, bupati, maupun wali kota.
"Dengan dukungan dari semua pihak, kami yakin seluruh tahapan pemilihan umum dapat dilaksanakan secara damai, adil, dan bermartabat," kata Petrus Agapa.
Acara peluncuran ditandai dengan penekanan tombol sirene sebagai simbol dimulainya tahapan pilkada di Kabupaten Dogiyai. Dalam acara Peluncuran Pemilihan Pemimpin Daerah di Kantor Bupati Dogiyai ini, turut hadir perwakilan KPU Papua Tengah, Oktopianus Takimai, Bawaslu Papua Tengah, Meky Tebai, serta pihak keamanan, pemerintah daerah, dan rekan-rekan komisioner di wilayah Meepago. Acara ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, para pelajar, dan dihibur oleh grup Wemesido bersama grup-grup ternama di Papua.
Papua telah menjadi lahan konflik dan tanah darah sejak 1963 hingga saat ini. Dogiyai, secara khusus, tidak hanya menyimpan sumber kekayaan alam yang melimpah tetapi juga menjadi pusat konflik yang paling subur. Kepala Suku Besar Mee, Amandus Iyai, menyampaikan pandangannya dalam acara peluncuran Pemilihan Bupati Dogiyai di Kantor Bupati.
Untuk menuntaskan konflik di Dogiyai, Bapak Amandus Iyai yang hadir sebagai tamu terhormat pihak KPU Dogiyai, mengusulkan tiga indikator utama dalam sambutan tertulisnya.
Indikator Pertama: Pemahaman Bersama
“Acara Peluncuran Pilkada Dogiyai” pada 20 Juli di Kantor Bupati menjadi momentum terbaru dan inspiratif untuk membuka pemahaman bersama dari semua elemen masyarakat tentang perlunya pemimpin sejati di tanah adat. Pemimpin yang bisa memahami wawasan budaya dan tanah adat Dogiyai guna keselamatan manusia dan tanah leluhurnya.
“Melalui momentum bersejarah ini, kita bisa menetapkan pemimpin baru di daerah. Pemimpin sejati dan kepercayaan adat yang bisa memproteksi nilai-nilai adat. Dia bisa menghormati dan mengasihi orang tua, anak-anak, dan tanah adat Dogiyai. Jika demikian, dia bisa membuat kebijakan kemanusiaan untuk memproteksi dan menyelamatkan manusia dan tanah adat Dogiyai,” tandasnya.
Indikator Kedua: Integritas Tanpa Utang
Dogiyai hanya membutuhkan pemimpin baru yang tak punya utang pinjaman dan memiliki moralitas yang tinggi.
“Menjadi pemimpin sejati bagi rakyat dan tanah adat Dogiyai, bukan dengan menggunakan politik uang dan utang-piutang. Bukan juga dengan meminta suara dan memperkuat sistem politik kekeluargaan dan oportunis tanpa pertimbangan dimensi moralitas dan injili. Bahkan dia pun menjadi pemimpin bukan dengan menggunakan pendekatan militerisme (adu domba politik), sekularisme, dan hedonisme.
Namun menjadi pemimpin sejati di Dogiyai hanya berdasarkan kepercayaan kuat dari masyarakat dan suara murni rakyat dan tanah adat Dogiyai. Kepercayaan itu telah terlukis dalam sejarah hidup sebelumnya bersama rakyat dan tanah adat Dogiyai,” bebernya.
Indikator Ketiga: Identifikasi Akar Masalah
Pemimpin sejati bagi masyarakat dan tanah adat Dogiyai adalah orang yang mampu memahami dan mengidentifikasi akar masalah dan berusaha mencari solusi menyeluruh atas akar permasalahan utama tersebut.
“Pemimpin sejati wajib punya pikiran bijaksana. Dia mampu melihat persoalan utama dan satu-satunya dari semua masalah di Dogiyai. Akar masalah adalah api yang mengepulkan asal masalah-masalah di Dogiyai. Selama api konflik tidak mau dipadamkan melalui kebijakan dan solusi menyeluruh yang bersifat kemanusiaan, maka selama itu pula api konflik akan membara di Dogiyai,” ujarnya.
Pentingnya Pemimpin Spiritual dan Berwatak Adat
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Tota Mapia, Marthen Petenet Iyai, mengatakan bahwa rakyat hanya membutuhkan pemimpin spiritual dan berwatak adat. Pemimpin baru tersebut wajib mengetahui dan menghayati asal dan tujuan hidup warga serta tanah adat Dogiyai di tanah leluhurnya.
“Dari adat, dia bisa menjadi tokoh iman dan dengannya, setiap orang bisa diselamatkan. Sebagai tokoh iman, moral, dan spiritual, dia bisa melakukan kebijakan-kebijakan kemanusiaan bagi warga dan tanah adat Dogiyai. Misalnya, dia bisa melindungi dan menyelamatkan hak-hak kesulungan adat. Dia bisa mewariskan nilai-nilai adat melalui kebijakan-kebijakan yang berbasis adat. Berpijak pada nilai-nilai adat, dia pun bisa melindungi dan menyelamatkan tanah adat yang mencakup tanah leluhur, tanah sakral, tanah sejarah, dan tanah keturunan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa “Acara Peluncuran Bupati Dogiyai” merupakan momentum terbaru dan bersejarah untuk memastikan dan memilih pemimpin sejati yang bisa menjadi tokoh iman, yang memiliki hidup rohani dan moral yang tinggi bagi kesejahteraan warga dan tanah adat Dogiyai. Momentum terbaru ini akan mengarahkan kita semua untuk berdialog pemimpin sejati dan merumuskan kebijakan pembangunan kemanusiaan yang berbasis adat dan sejarah Mee guna menciptakan Dogiyai Dou Enaa. Agenda “Pemilu Cerdas” yang merupakan komitmen KPU dan bersama semua elemen masyarakat Dogiyai wajib dipahami, didorong, dan dilaksanakan bersama dalam perspektif perdamaian, keadilan, dan demokrasi secara beradat,” jelasnya.
Diharapkan semua pihak bisa memilih dan menetapkan pemimpin sejati yang dimaksudkan masyarakat adat bersama pihak KPU Dogiyai bagi keselamatan manusia dan rakyat Dogiyai. Dogiyai Dou Enaa hanya akan terwujud apabila semua pihak termasuk pemimpin baru memiliki indikator-indikator di atas dan Pilkada 2024 akan dilaksanakan atas prinsip-prinsip dasar demokrasi serta gebrakan-gebrakan baru yang sedang dikerjakan secara bijaksana dan cerdas oleh pihak KPU dan jajarannya saat ini.
Reporter: Ernest Pugiye